Apa yang dapat kuharapkan?
Ketika cinta sudah bosan merayu kita…
Menangis? Apa yang perlu kutangisi?
Bergunakah aku menangis?
Sesal di kemudian hari..
Setelah cinta semanis madu..
Berubah menjadi racun mematikan.
Bodoh.. bodoh.. bodoh…
Sangat bodoh ketika menangis untuk setitik nila..
Bukan aku yang mengakibatkan madu menjadi nila.
Tapi cinta..
Cinta merusak segalanya..
Tapi, ketika pemikiran sudah terpatri..
Tuhan berhak mencabut dan menggantinya…
by:galuh ajeng dhiastriani
No comments:
Post a Comment